Anna - Disney's Frozen

Sabtu, 25 Oktober 2014

MAKALAH AGAMA : PERANAN KITAB-KITAB ALLAH SWT

          BAB I
               PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Ada pengertian kitab yang lain yaitu, Kitab Allah (Arab: كتاب الله, Kitabullāh) adalah catatan-catatan yang difirmankan olehAllah kepada para nabi dan rasul. 

Kata kitab berasal dari bahasa arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku.

Isi dan maksud dari kitab-kitab Allah swt. ada banyak sekali dalam berbagai hal, tetapi tujuan utamannya adalah sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Dan Isi dari Kitab Al-Qur’an diantarannya :

“mencakup dan menyempurnakan pokok- pokok ajaran dari kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu (Taurat, Injil, dan Zabur).”
Sebagian ulama mengatakan, bahwa Al-Qur’an mengandung tiga pokok ajaran, yaitu:
a) keimanan;
b) akhlak dan budi pekerti
c) aturan tentang pergaulan hidup sehari-hari antar sesama manusia.
Sebagian ulama yang lain berpendapat, bahwa Al-Qur’an berisi dua peraturan pokok, yaitu:
           a) peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT
b) peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya,     dan dengan alam sekitarnya.

serta di dalam Al-Qur’an juga membahas tentang masalah-masalah kemajuan, kenegaraan, perniagaan, peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam Islam. Isi Al-Qur’an sangat lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai soal pekerjaan sehari-hari, mulai dari masalah rohani sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan tentang hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang akhlak dan perangai serta hukum siksa di dunia.


BAB II
PEMBAHASAN

PERANAN KITAB-KITAB ALLAH SWT. TERHADAP KEHIDUPAN MASA RASUL DAN UMATNYA HINGGA SEKARANG

Kitab-kitab Allah swt. diberikan kepada para rasul.

Kitab-kitab Allah swt. ada empat, yaitu:
(a) Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s
(b) Kitab Zaburditurunkan kepada Nabi Daud a.s
(c) Kitab Injil diturunkan kepada Nabi isa a.s
(d) Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. (sebagai kitab penutup dan   penyempurna dari seluruh kitab)

ADAPUN PERANAN ATAU FUNGIS DARI KITAB-KITAB ALLAH YAITU :
Sebagai Petunjuk Hidup
Pada hakikatnya, demua kitab suci Allah SWT mempunyai fungsi yang sama, yakni sebagai petunjuk hidup manusia. Tanpa petunjuk kitab suci, hidup manusia berada dalam kesesatan, jauh dari yang dikehendaki Allah SWT sebagai pencipta dan penguasa tunggal alam semesta. Fungsi kitab suci senagai petunjuk hidup manusia telah ditegaskan dalam firman-Nya sebagai berikut.
“ Dan kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat) dan kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman-Nya), janganlah kamu mengambil pelindung selain aku “ (Q.S. Al-Isra : 2)
“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia… “ (Q.S. Al-Baqarah : 185)
“ Alif Lam Raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji “ (Q.S. Ibrahim : 1) 





Sebagai Hakim Dalam Penyelasaian Masalah
Semua umat para Nabi terdahulu wajib menggunakan hukum kitab sucinya, sesuai kedudukan kitab suci itu sendiri. Seorang muslim wajib menggunakan hukum Al-Qur’an sebagai solusi dalam menyelesaikan persoalan hidup yang dihadapi. Dengan kata lain, setiap muslim wajib berhakim kepada Al-Qur’an Allah SWT berfirman sebagai berikut.                     
“ Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelim mereka menjadikan engkau (muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya “ (Q.S. An-Nisa : 65)
            Menurut ayat di atas keimanan seseorang belum dapat diterima apabila belum taat kepada ketetapan hukum Rasulullah SAW. Ketetapan hukum Rasulullah SAW. Berdasarkan kitab suci Al-Qur’an. Oleh sebab itu, tidak tunduk kepada putusan Rasulullah SAW sama saja dengan tidak tunduk kepada hukum Al-Qur’an. Pasa ayat yang lain, Allah SWT menegaskan sebagai berikut.
“ …Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang di turunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir “ (Q.S. Al-Maidah : 44)

1. kitab taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani IsrailTaurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda.
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.
Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani).
Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s.

2. Kitab Zabur
Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat.
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.

3. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Kitab ini pada intinya berisi ajakan Kepada umat Nabi isa a.s. untuk hidup menjauhi kerakusan dan ketmakan duniawi. Hal ini dimaksudkan untuk meluruskan pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat meterialistis (mementingkan kehidupan Dunia).

Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah swt. Kepada Nabi Isa a.s. Dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut Nabi Isa a.s. yang memasukan karanganya ke dalam kitab Injil. Mereka adalah Markus,Injil Lukas,dan Injil Yahya.


4. Al-Qur’an
Al-Qur'an adalah wahyu Allah ( 7:2 ) yang berfungsi sebagai mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw ( 17:88; 10:38 ) sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15; 16:64 ), dan bernilai abadi. Sebagai mu'jizat, Al-Qur'an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang.
Al-Qur'an sebagai final revelation, dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan ditujukan kepada seluruh umat manusia, berisi seluruh rangkuman dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, petunjuk ke jalan yang benar, pembeda antara yang bathil dan yang hak, dan sebagai penerang. Al-Qur’an berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia baik yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan, sosial, ekonomi, negara, teknologi, jual-beli (bisnis), hukum privat dan sebagainya.
Adapun dalam hubungannya dengan kitab-kitab lain yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut, di antaranya:
a.       Al-Qur'an menuntut kepercayaan umat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. Hal ini ditegaskan dalam Qs. Al-Baqarah ayat 4:” Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat

b.      Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan pembukti (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya.

c.       Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara umat-umat rasul yang berbeda.

d.      Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik olehYahudi dan Kristen.
Dengan demikian demikian ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba'. Tsamud, 'Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia.
. Beberapa fungsi Al-Qur’an terhadap kitab sebelumnya terlansir dalam Qs. Al-Baqarah ayat 91 dan Qs. Al-Ma’idah ayat 48. Di dalam kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Al-Qur’an memiliki peranan penting bagi kitab sebelumnya, yaitu sebagai evaluator/korektor dan sebagai pembenar isi-isi kitab tersebut.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar